MESIN BUBUT STANDAR/BIASA
Mesin bubut (Turning Machine) adalah suatu jenis mesin perkakas dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada proses benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindle mesin.
Kemudian spindle dan benda kerja berputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja, akan disayatkan pada benda kerja yang berputar umunya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnya, sedangkan benda kerja diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah untuk memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.
Mesin bubut standar, merupakan salahsatu jenis mesin yang paling banyak digunakan
pada bengkel-bengkel
pemesinan baik itu
di industri manufaktur,
lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga
dikat atau pelatihan. Fungsi mesin bubut
standar pada prinsipnya sama dengan mesin bubut lainnya, yaitu untuk: membubut muka/facing, rata lurus/bertingkat, tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor,
memperbesar
lubang, mengkartel,
memotong dan lain-lain.
Gambar 1 Mesin Bubut Standar
Gambar 2 Fungsi Mesin Bubut Standar/Biasa
a. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Standar
Untuk dapat digunakan secara maksimal, mesin bubut standar harus memilki bagian-bagian utama yang
standar. Bagian-bagian mesin
bubut
standar diantaranya:
1) Kepala
Tetap (Head Stock)
Kepala tetap (head stock), terdapat spindle
utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan beberapa
perlengkapan mesin bubut diantaranya:
cekam (chuck), kollet, senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate)
dan pelat pembawa berekor (driving
plate). Alat-alat perlengkapan
tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda
kerja yang
akan dikerjakan
pada mesin bubut
Gambar 3 Spindel Utama dan Kepala Tetap dengan Chuck
Didalam konstruksi kepala
tetap, terdapat roda pully yang
dihubungkan dengan
motor penggerak. Dengan
tumpuan poros dan mekanik lainnya,
pully dihubungkan dengan poros spindel dan beberapa susunan transmisi
mekanik dalam gear box. Susunan transmisi mekanik dalam gear box tersebut terdapat beberapa
komponen diantarnya, roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan penggeser
posisi roda gigi dan susunan mekanik lainnya yang
berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran mesin,
kecepatan pemakanan
dan arah
pemakanan.
Susunan transmisi mekanik
didalam gear box, dihubungkan dengan
beberapa tuas/handel dibagian sisi luarnya, yang rancangan atau didesainnya dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah dan praktis untuk menjanggkau dalam rangka
menggunakan/mengatur dan merubah tuas/handel tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Gambar 4 Roda Pully dan Gear Box
Setiap mesin
bubut dengan
merk atau prabrikan yang berbeda, pada umumnya memiliki posisi dan konstruksi
tuas/ handel yang
berberbeda pula walaupun
pada prinsipnya memiliki fungsi yang
sama. Contoh pada jenis mesin bubut
standar “Celtic
14”, dapat memperoleh putaran mesin yang berbeda-beda apabila hubungan diantara
roda gigi diadalamnya diubah-ubah menggunakan tuas
pengatur kecepatan putaran yaitu “A”
(kerja tunggal) dan “B” (kerja
ganda). Putaran cepat (tinggi) biasanya dilakukan pada kerja
tunggal, yaitu diperlukan
untuk pembubutan dengan tenaga ringan atau pemakanan kecil
(finising), sedangkan putaran lambat dilakukan pada
kerja ganda. yaitu diperlukan
untuk membubut dengan tenaga besar dan sayatan tebal (pengasaran). Sedangkan
tuas “C dan
D” berfungsi mengatur kecepatan putaran
transportir yang berhubungan
dengan kehalusan
pembubutan dan jenis ulir yang akan dibuat (dapat
dilihat pada
pelat tabel
pembubutan dan ulir).
Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis, sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut dengan tenaga besar dan pemakanannya tebal (pengasaran). Arah putaran mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong pahat.
2) Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas (tail stock) yang
ditunjukkan pada, digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang
pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve)
kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada
kepala lepas dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja
agar
putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau
mata bor dipasang pada
kepala
lepas dengan
tujuan untuk proses pengeboran.
Untuk dapat melakukan dorongan senter tetap/senter
putar pada saat digunakan
untuk menahan
benda
kerja dan
mealkukan pengeboran
pada kedalaman tertentu sesuai tuntutan pekerjaan, kepala lepas dilengkapai roda
putar
yang disertai sekala garis ukur (nonius) dengan ketelitian tertentu,
yaitu antara 0,01 s.d 0,05 mm .
Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus, dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas. Kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin atau tidak
sepusat yaitu pada waktu membubut tirus di antara dua senter.
Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, di mana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah
senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut.
sepusat yaitu pada waktu membubut tirus di antara dua senter.
Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, di mana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah
senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut.
Gambar 6 Kepala Lepas
.
Gambar 7 Kepala Lepas dan Roda Pemutar
Kepala lepas ini dapat digeser sepanjang alas (bed) mesin. tinggi senter kepala lepas sama dengKepala lepas dapat digeser sepanjang alas (bed) mesin. tinggi
senter kepala
lepas
sama dengan tinggi senter kepala
tetap.
Kepala lepas
ini terdiri dari dua bagian
yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang
dapat digeser untuk keperluan kedua senter
sepusat, atau tidak sepusat yaitu pada
waktu membubut tirusan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas ini
terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter
sepusat, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut tirus
3) Alas/Meja Mesin (Bed
machine)
Alas/meja mesin bubut, digunakan sebagai tempat kedudukan
kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan
gaya pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk alas/meja
mesin bubut bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah
satu atau kedua sisinya
mempunyai ketinggian
tertentu. Selain itu,
alat/meja
mesin
bubut
memilki permukaannya
yang sangat
halus, rata dan
kedataran serta kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan
memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar
dan
stabil sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi. Apabila alas
ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan hasil pembubutan yang tidak
baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.
Gambar 8. Alas/bed mesin
4) Eretan (carriage)
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/elemen diantaranya, Petama: Eretan memanjang (longitudinal
carriage) terlihat pada, berfungsi untuk
melakukan
gerakan
pemakanan arah
memanjang mendekati atau
menajaui spindle mesin, secara manual atau
otomatis sepanjang
meja/alas mesin dan sekaligus
sebagai dudukan
eretan melintang. Kedua: Eretan
melintang (cross carriage) terlihat pada , befungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah
melintang mendekati atau
menjaui sumbu senter, secara
manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas.
Ketiga: Eretan atas (top carriage)
terlihat pada, berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang
dikehendaki sesuai
penyetelannya.
Bila
dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu pada ertan
memanjang dan eretan atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan demikian
apabila eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan eretan atas
juga
ikut bergerak/bergesar.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis ataupun manual.
Gambar 9 Eretan (carriage)
Pada eretan memanjang
dan melintang,
dalam memberikan pemakanan dan
mengatur kecepatan pemakanan dapat diatur menggunakan skala garis ukur (nonius) yang memiliki ketelitian tertentu yang
terdapat pada roda pemutarnya
(Gambar 1.10). Pada umumnya untuk eretan memanjang memilki ketelitian skala garis ukurnya
lebih kasar bila
dibandingkan dengan ketelitian skala
garis ukur pada eretan melintang, yaitu antara 0,1 s.d 0,5 mm
dan untuk eretan melintang antara 0,01 s.d 0,05 mm. Skala garis ukur (noniuos) ini diperlukan
untuk dapat mencapai ukuran suatu
produk dengan toleransi dan
suaian yang
terdapat pada gambar
kerja.
Gambar 10. Nonius pada roda pemutar eretan memanjang dan melintang
Gerakan secara
otomatis eretan memanjang dan
eretan
melintang, karena
adanya
poros
pembawa
dan poros transportir yang dihubungkan
secara
mekanik dari gear
box pada kepala
tetap menuju gear
box mekanik
pada eretan. Pada gear box mekanik eretan, dihubungkan
melalui transmisi dengan beberapa tuas/handel dan roda
pemutar yang masing memilki fungsi yang
berbeda.
5) Poros
Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis
ulir whitehworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi
untuk membawa eretan
pada waktu pembubutan secara otomatis,
misalnya
pembubutan arah
memanjang/melintang
dan ulir. Poros
transporter
untuk mesin
bubut standar pada umumnya kisar ulir
transportirnya antara dari 6 ÷ 8
mm.
Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis. Poros
transportir dan poros pembawa
Gambar 11. Poros transporter
dan proros pembawa eretan
6) Tuas/Handel
Tuas/
handel
pada
setiap mesin bubut dengan
merk atau
pabrikan
yang berbeda, pada umumnya memiliki posisi/letak dan cara penggunaannya. Maka dari
itu, didalam mengatur
tuas/handel pada setiap
melakukan proses pembubatan harus berpedoman pada
tabel-tabel petunjuk pengaturan yang terdapat
pada
mesin bubut tersebut
Gambar 12. Tuas pengatur kecepatan dan
pengubah arah putaran transportir
7) Penjepit/Pemegang Pahat
(Tools
Post)
Penjepit/pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit
atau memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam
yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat
dosetel (justable tool poss).
· Pemegang pahat standar
Pengertian rumah pahat standar adalah,
didalam mengatur
ketinggian
pahat
bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan ketinggiannya tercapai dan
pengencangan
pahat bubut dilakukan
dengan dengan
cara yang standar,
yaitu dengan mengencangkan baut-baut yang terdapat
pada
pemegang pahat.
Pemegang pahat standar, bila dilihat dari dudukannya terdapat dua jenis yaitu,
dudukan pahat
satu
dan empat. Pemegang pahat dengan
dudukan satu, hanya dapat
digunakan
untuk mengikat/menjepit
pahat
bubut
sebanyak satu buah, sedangkan pemegang pahat
dengan dudukan empat dapat digunakan untuk mengikat/menjepit pahat sebanyak
empat buah sekaligus, sehingga
bila dalam
proses
pembubutan membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut akan lebih praktis prosesnya bila dibandingkan menggunakan
pemegang pahat
dudukan satu.
Gambar 13 Penjepit pahat standar
· Pemegang Pahat Dapat disetel (Justable
Tooll Post)
Pengertian rumah pahat dapat disetel adalah, didalam mengatur ketinggian
pahat bubut dapat disetel ketinggiannya tanpa harus memberI ganjal, karena pada
bodi
pemegang pahat sudah terdapat
dudukan
rumah pahat
yang
desain konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang
dengan mudah
dapat
menyetel, mengencangkan dan
mengatur
ketinggian pahat
bubut.
Jenis pemegang pahat dapat disetel ini bila dilihat
dari konstruksi dudukan
rumah pahatnya terdapat dua jenis
yaitu, pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan
rumah pahat satu
buah dan pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah lebih dari satu/multi
Gambar 14. Pemegang
pahat dapat disetel dengan dudukan rumah
pahat satu buah
Gambar 15. Beberapa jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah
pahat lebih dari
satu
Untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat satu buah, karena
hanya terdapat dudukan rumah pahat satu buah apabila ingin mengganti jenis pahat yang lain harus melepas terlebih dahulu rumah pahat yang
sudah terpasang sebelumya. Sedangkan untuk jenis pemegang pahat dapat disetel
dengan
dudukan
rumah pahat lebih dari satu (multi), pada rumah pahatnya
dapat dipasang dua
buah atau lebih rumah pahat, sehingga
apabila dalam proses
pembubutan memerlukan beberapa
jenis pahat bubut
akan
lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena
tidak
harus melepas/membongkar pasang rumah
pahat
yang sudah terpasang sebelumnya.
8) Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu PembawaTuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian, sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel, dan pemotongan (cut off).
Gambar 16 Tuas Pengatur Putaran
Besarnya kecepatan setiap mesin berbeda-beda dan dapat dilihat pada plat tabel yang tertera pada mesin tersebut.
9) Pelat Tabel
Pelat tabel (B) adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang menyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigi ataupu nterhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock). Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja
atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan
Tuas pembalik putaran (C) digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut permukaan.
Gambar 17. Tuas pembalik putaran (C)
Plat tabel kecepatan sumbu utama (E), menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.
Gambar 25. Plat tabel kecepatan sumbu utama
Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.
Gambar 18. Tuas pengatur kecepatan sumbu utama
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover